## Marco van Basten: Legenda Sepak Bola Belanda yang Kariernya Dipersingkat Cedera
Marco van Basten, nama yang tak asing bagi pencinta sepak bola dunia. Penyerang legendaris asal Belanda ini meninggalkan jejak emas yang tak terlupakan meskipun karier profesionalnya relatif singkat, hanya sekitar satu dekade. Kehebatannya di lapangan hijau menjadikannya salah satu pemain sepak bola paling dihormati sepanjang masa, baik di Belanda maupun secara internasional. Cedera, sayangnya, memaksanya untuk pensiun dini, meninggalkan dahaga yang besar bagi para penggemar untuk menyaksikan lebih lama aksi-aksi briliannya.
Lahir di Utrecht, Belanda, pada 31 Oktober 1964, van Basten mengawali karier sepak bolanya di level junior bersama UVV Utrecht. Bakat luar biasanya segera tercium Ajax Amsterdam yang langsung merekrutnya pada Juli 1981. Meskipun awalnya menjadi pelapis Wim Kieft, striker top Eropa saat itu, van Basten dengan cepat membuktikan kualitasnya dengan mencetak 9 gol dari 20 penampilan di musim debutnya. Kehadirannya di Ajax bak berlian yang siap diasah, memancarkan kilau luar biasa di lini depan.
Setelah kepergian Kieft ke Italia, van Basten menjadi penyerang utama Ajax dan melesakkan 128 gol dalam 133 pertandingan selama empat musim. Performa impresifnya menarik perhatian klub-klub besar Eropa. AC Milan, di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi, akhirnya berhasil mengamankan tanda tangannya pada tahun 1987. Di San Siro, ia membentuk trio Belanda yang legendaris bersama Frank Rijkaard dan Ruud Gullit (yang bergabung musim berikutnya), trio yang mendominasi sepak bola Eropa selama beberapa tahun.
Meskipun musim pertamanya di Serie A terganggu cedera engkel yang parah, membatasi penampilannya hanya 11 kali, van Basten kemudian bangkit menjadi mesin gol yang menakutkan. Dalam 147 penampilan di Serie A, ia mencetak 90 gol. Puncaknya, ia menorehkan sejarah sebagai pemain pertama yang mencetak empat gol (quattrick) dalam satu pertandingan Piala Champions (sebelum berganti nama menjadi Liga Champions).
Prestasi van Basten bersama AC Milan gemilang: dua gelar Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dua Piala Intercontinental, tiga gelar Serie A, dan dua Piala Super Italia. Sebelum berkiprah di Italia, ia juga telah mempersembahkan tiga gelar Eredivisie, tiga Piala Belanda, dan satu Piala Super Belanda untuk Ajax Amsterdam, klub masa kecilnya.
Di kancah internasional, van Basten juga bersinar terang. Memperkuat timnas Belanda sejak 1983, ia menjadi predator haus gol di kotak penalti. Salah satu golnya yang paling dikenang adalah tendangan voli spektakuler ke gawang Uni Soviet di final Euro 1988. Gol tersebut, dicetak pada menit ke-54, menggandakan keunggulan Belanda setelah gol Ruud Gullit dan memastikan kemenangan Belanda atas Uni Soviet, sekaligus menjadi satu-satunya gelar internasional mayor yang diraih Belanda hingga saat ini. Pertandingan tersebut juga mempertemukan kakak beradik Erwin dan Ronald Koeman dalam skuad Oranje.
Gelar individu yang diraih van Basten juga sangat mengesankan: tiga Ballon d’Or, satu FIFA Best Men’s Player (1992), serta berbagai gelar top skor di Eredivisie (empat kali), Serie A (dua kali), Euro 1988, dan Piala Champions. Ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Belanda pada tahun 1985.
Sayangnya, karier gemilang van Basten terhenti lebih cepat karena cedera yang berkepanjangan. Dua musim terakhirnya dihabiskan di ruang perawatan. Pada Juli 1995, ia memutuskan untuk pensiun di usia 30 tahun, mengakhiri karier profesionalnya yang dipenuhi dengan prestasi luar biasa.
Setelah pensiun, van Basten berkarier sebagai pandit sepak bola dan pernah menjabat sebagai pelatih kepala timnas Belanda pada Juli 2004. Saat ini, di usia yang telah menginjak 58 tahun, ia menjabat sebagai Direktur Teknik FIFA, menunjukkan bahwa dedikasinya pada dunia sepak bola tetap tak tergoyahkan. Marco van Basten, sebuah nama yang akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola dunia sebagai salah satu penyerang paling berbakat dan memukau yang pernah ada.
**Keywords:** Marco van Basten, Sepak Bola, Belanda, AC Milan, Ajax Amsterdam, Ballon d’Or, Euro 1988, Liga Champions, Sejarah Sepak Bola, Legenda Sepak Bola, Profil Pemain Sepak Bola, Trio Belanda, Cedera, Penyerang, Gol, Prestasi.